Luar biasa banget, Bakpia 25 bagi-bagi THR antrian nya sampai membludak loh. Mantap banget sih ini, ngebantu banget buat para Ojol.. mulai Grab, Gojek atau yang lainnya. Berdasarkan desas desus, antrian tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Ngomong-ngomong, kalian udah tahu belum sih, bakpia pathuk 25 itu lokasinya dimana dan produknya apa aja?? Kalo ke jogja belum membeli bakpia rasanya belum lengkap deh 🙂 Mimin bakalan kasih tahu kalian.
Semua Kemasan Bakpia 25 di desain dengan ciri khas yaitu dominan warna cream kekuningan, sehingga kemasan bakpia 25 ini banyak diikuti oleh bakpia lainya.
Bakpia pathuk 25 berada di kota Yogyakarta, untuk officialnya berada di Jl. KS Tubun No. 504, Sanggrahan, Ngampilan, Kota Yogyakarta, DIY 55132. Di bakpia pathuk 25 produknya banyak banget varian nya dan kemasan bakpia nya tuh super eksklusif dan beda dari yang lainnya. Bahkan, ada yang dus bakpia bisa muat banyak banget kemasan yang terbuat dari bahan corrugated atau sering disebut kardus coklat dengan nama lain gable box. Itu tuh kemasan nya guide banget, bisa muat beberapa box bakpia, cocok banget nih buat yang mau kasih hampers ke keluarga.
Sejarah Bakpia Pathok 25, Oleh-oleh Legendaris Yogyakarta Sejak 1948
Seperti yang pernah di ulas oleh Kompas.com, Bakpia adalah kue tradisonal yang berisi kacang hijau. Kudapan ini biasa dijual sebagai buah tangan atau oleh-oleh. Terdapat banyak gerai bakpia di Yogyakarta, salah satu yang terkenal adalah Bakpia Pathok 25
Ahmad Sudrajat, Supervisor Bakpia Pathok 25 kepada Kompas.com (31/08/2021) menjelaskan bahwa mulanya Bakpia Pathok 25 bernama Bakpia 38. Lalu, pada tahun 1980-an nama tersebut berubah menjadi Bakpia Pathok 25. “Dulu, pada awal sekali Bakpia Pathok 25 itu namanya Bakpia 38,” jelas Ahmad kepada Kompas.com. “Dibuatnya oleh generasi pertama yaitu mamanya Pak Angling, Tan Aris Nio,” pungkasnya.
Pemilihan angka 25 sendiri sebetulnya tak ada alasan khusus. Menurut Ahmad, angka tersebut dipilih karena dalam bahasa Jawa penyebutan 25 berbeda dengan angka 20-an lainnya. “Karena 25 itu dalam filosofi Jawa berbeda dengan angka lain. Kalau 20 kan rongpuluh, selikur, rolikur, telulikur, patlikur, nemlikur, pitulikur, wolulikir, songolikur. Kan semua ada angka dasarnya, tapi kalau 25 bukan limolikur, tapi selawe. Nah itulah yang mendasari pemilihan angka 25,” ungkap Ahmad. Ahmad juga menambahkan bahwa pemilihan angka 25 bukanlah berdasarkan hoki, tetapi lebih karena berbeda saja. “Bukan hokinya apa, tapi kelihatannya asyik saja, selawe. Lain daripada yang lain, ” tambahnya.
Favorit Warga Lokal dan Wisatawan Perkembangan Bakpia Pathok 25 Mengenai sejarah awal, Ahmad mengatakan bahwa mulanya Bakpia 25 ini tumbuh bersamaan dengan Bakpia 75. Meski demikian keduanya tidak memiliki hubungan khusus. “Dulu kan namanya Bakpia 38. Jadi, Bakpia 75 sama 38 ini munculnya hampir bersamaan,” tutur Ahmad. “Walaupun tidak ada hubungan kekeluargan, cuma memang dulu hampir bersamaan. Jadi, kita tumbuh bersama-sama.”
Hingga saat ini, Bakpia Pathok 25 sudah memiliki delapan gerai yang tersebar di seluruh wilayah Yogyakarta. Selain itu pilihan menunya juga makin bervariasi. “Jenis bakpia dulu cuma satu macam, kacang hijau saja. Sekarang sudah ada 10 macam. Ada durian, cokelat, keju, dan banyak lagi,” jelas Ahmad kepada Kompas.com.
Gimana apa tertarik membuat makanan oleh-oleh? itu ide yang sangat bagus, fokus buat kue oleh-olehnya dan tentang kemasan serahkan pada ahlinya yaitu www.yogyakartas.com semua pasti beres 🙂
Salam sehat dan sukses selalu…
Sumber:
- Kompas.com
- Bakpia25.com
- FB Group – Gojek Seputar Jogjakarta
- Fb akun – Rendy Ndonk
Leave a reply